Sambut Masa Emas Film Nasional
A
A
A
Ajang apresiasi bagi insan perfilman Tanah Air, Indonesian Movie Awards (IMA) 2015 akan kembali digelar.
Para nominator akan bersaing ketat memperebutkan 12 kategori pada malam puncak IMA 2015 yang disiarkan langsung oleh RCTI dari Balai Sarbini, Senin (18/5). Memasuki tahun kesembilan penyelenggaraan, IMA mengusung tema ”Golden Age” sebagai penanda era keemasan serta harapan untuk mendorong semakin berkembangnya industri film Tanah Air.
Dini Putri selaku Director Programming & Production RCTI mengatakan, apresiasi film Indonesia dilakukan karena industri film terus maju dan berkembang sehingga perlu didukung sektor lain (swasta). Film merupakan produk ekonomi kreatif dan di tengah berbagai pasang surut industri film, RCTI berbangga hati bisa terus mendukung lewat ajang penghargaan ini sebagai salah satu bentuk stimulasi terhadap film Indonesia.
”Penyelenggaraan IMA tahun kesembilan ini masih kami lakukan di tengah kualitas film Indonesia yang semakin membaik. Intinya, apresiasi terhadap film Indonesia terus kita lakukan, utamanya sebagai stimulus semakin mendorong perkembangan industri film Nasional ke arah yang lebih baik lagi,” ujar Dini Putri kepada KORAN SINDO seusai jumpa pers di Ruang Serbaguna RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (12/5).
Dini menambahkan, pemilihan tema IMA tahun ini tentunya punya pengaruh dan harapan sendiri bagi industri film. RCTI menjadi bagian MNC Grup yang mulai mengembangkan perfilman. ”Artinya, kami mulai ikut produksi film Indonesia dan itu kami lakukan sebagai salah satu bentuk stimulan,” ungkapnya.
Dini menjelaskan, dalam ajang IMA 2015 ini, penilaian pemenang berdasarkan pilihan juri dan pemirsa. Untuk penentuan nominator dan pemenang kategori pun harus dinilai oleh orang-orang yang kredibel serta punya kapasitas dan pengalaman panjang di industri film Tanah Air.
Lima orang yang berpengalaman di industri film duduk sebagai dewan juri IMA 2015, seperti Jujur Prananto (ketua Dewan Juri Ima 2015), Benni Setiawan, Mathias Muchus, Aditya Gumay, serta Marcella Zalianty. Deretan sineas film yang duduk dalam dewan juri tentunya akan mengutamakan kualitas sebagai faktor utama penilaian.
”Jujur, dewan juri sudah berembuk keras menentukan pemenang, tapi kami mengutamakan yang berkualitas. Saya bicara kualitas, jadi kesempatan itu sama saja, muda dan tua kita memilih berdasarkan kualitas,” kata salah satu dewan juri Mathias Muchus.
Senada dengan Mathias Muchus, juri Marcella Zalianty mengungkapkan, dewan juri diberikan ruang untuk memberikan penilaian secara terbuka jujur dalam proses penilaian 60 film. ”Kita bisa berkomentar dengan baik murni melihat kualitas, karena penilaian di sini yang paling besar pada pemeranan aktor yang sudah bekerja keras melewati proses yang tidak instan tentunya,” kata Marcella.
Soal objektivitas penilaian, dia mengatakan, sebelum penjurian dilakukan memastikan juri itu kredibel dan punya kapasitas menilai secara objektif. Tidak ada unsur politis dalam IMA . ”IMA tidak ada unsur politisnya, seperti ajang lain. Ini murni apresiasi terhadap film,” ujar Dini Putri. Malam puncak Indonesian Movie Awards 2015 ini akan dipandu oleh host pemain film Jomblo Ringgo Agus Rachman, Christian Sugiono, dan Dennis Adhiswara.
Acara ini juga akan dimeriahkan artis-artis seperti Melly Goeslaw yang akan membawakan soundtrack Ada Apa Dengan Cinta , Netral, Nidji feat Laskar Pelangi Musical (lagu soundtrack Laskar Pelangi , Ridho Rhoma (Assalamualaikum Beijing ), Raisa dan Tulus (soundtrack film Rectoverso ), Ayu Ting Ting, serta Jhonny Iskandar (Bajaj Bajuri The Movie ).
Thomasmanggalla
Para nominator akan bersaing ketat memperebutkan 12 kategori pada malam puncak IMA 2015 yang disiarkan langsung oleh RCTI dari Balai Sarbini, Senin (18/5). Memasuki tahun kesembilan penyelenggaraan, IMA mengusung tema ”Golden Age” sebagai penanda era keemasan serta harapan untuk mendorong semakin berkembangnya industri film Tanah Air.
Dini Putri selaku Director Programming & Production RCTI mengatakan, apresiasi film Indonesia dilakukan karena industri film terus maju dan berkembang sehingga perlu didukung sektor lain (swasta). Film merupakan produk ekonomi kreatif dan di tengah berbagai pasang surut industri film, RCTI berbangga hati bisa terus mendukung lewat ajang penghargaan ini sebagai salah satu bentuk stimulasi terhadap film Indonesia.
”Penyelenggaraan IMA tahun kesembilan ini masih kami lakukan di tengah kualitas film Indonesia yang semakin membaik. Intinya, apresiasi terhadap film Indonesia terus kita lakukan, utamanya sebagai stimulus semakin mendorong perkembangan industri film Nasional ke arah yang lebih baik lagi,” ujar Dini Putri kepada KORAN SINDO seusai jumpa pers di Ruang Serbaguna RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (12/5).
Dini menambahkan, pemilihan tema IMA tahun ini tentunya punya pengaruh dan harapan sendiri bagi industri film. RCTI menjadi bagian MNC Grup yang mulai mengembangkan perfilman. ”Artinya, kami mulai ikut produksi film Indonesia dan itu kami lakukan sebagai salah satu bentuk stimulan,” ungkapnya.
Dini menjelaskan, dalam ajang IMA 2015 ini, penilaian pemenang berdasarkan pilihan juri dan pemirsa. Untuk penentuan nominator dan pemenang kategori pun harus dinilai oleh orang-orang yang kredibel serta punya kapasitas dan pengalaman panjang di industri film Tanah Air.
Lima orang yang berpengalaman di industri film duduk sebagai dewan juri IMA 2015, seperti Jujur Prananto (ketua Dewan Juri Ima 2015), Benni Setiawan, Mathias Muchus, Aditya Gumay, serta Marcella Zalianty. Deretan sineas film yang duduk dalam dewan juri tentunya akan mengutamakan kualitas sebagai faktor utama penilaian.
”Jujur, dewan juri sudah berembuk keras menentukan pemenang, tapi kami mengutamakan yang berkualitas. Saya bicara kualitas, jadi kesempatan itu sama saja, muda dan tua kita memilih berdasarkan kualitas,” kata salah satu dewan juri Mathias Muchus.
Senada dengan Mathias Muchus, juri Marcella Zalianty mengungkapkan, dewan juri diberikan ruang untuk memberikan penilaian secara terbuka jujur dalam proses penilaian 60 film. ”Kita bisa berkomentar dengan baik murni melihat kualitas, karena penilaian di sini yang paling besar pada pemeranan aktor yang sudah bekerja keras melewati proses yang tidak instan tentunya,” kata Marcella.
Soal objektivitas penilaian, dia mengatakan, sebelum penjurian dilakukan memastikan juri itu kredibel dan punya kapasitas menilai secara objektif. Tidak ada unsur politis dalam IMA . ”IMA tidak ada unsur politisnya, seperti ajang lain. Ini murni apresiasi terhadap film,” ujar Dini Putri. Malam puncak Indonesian Movie Awards 2015 ini akan dipandu oleh host pemain film Jomblo Ringgo Agus Rachman, Christian Sugiono, dan Dennis Adhiswara.
Acara ini juga akan dimeriahkan artis-artis seperti Melly Goeslaw yang akan membawakan soundtrack Ada Apa Dengan Cinta , Netral, Nidji feat Laskar Pelangi Musical (lagu soundtrack Laskar Pelangi , Ridho Rhoma (Assalamualaikum Beijing ), Raisa dan Tulus (soundtrack film Rectoverso ), Ayu Ting Ting, serta Jhonny Iskandar (Bajaj Bajuri The Movie ).
Thomasmanggalla
(ftr)